Karangwuni(17/3)-Nyadran adalah sebuah tradisi budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya. Nyadran atau dalam Bahasa Jawa dikenal dengan nama Ruwahan, dilakukan pada bulan Ruwah.
Di Kalurahan Karangwuni tradisi nyadran ini masih dilestarikan. Terbukti setiap bulan Sya'ban (Ruwah) banyak warga yang melakukan besik atau ziarah kubur selain bermaksud untuk mendoakan leluhur tetapi juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat.
Kamis (16/3) padukuhan Karanganyar menyelenggarakan tradisi Nyadran (Ruwahan) di Masjid Al Amien. Kegiatan dilaksanakan dengan tahlil dan doa bersama dilanjut dengan acara kepungan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rizki dan kesehatan, disamping hal tersebut juga sebagi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar warga.